Profit dan Cash Flow, Mana Lebih Penting?

Profit dan Cash Flow Mana Lebih Penting

Mayoritas orang pasti setuju bahwa patokan kesuksesan sebuah bisnis adalah jumlah keuntungan atau profit yang digarap. Bayangkan, buat apa para pengusaha bekerja siang malam jika bisnisnya tidak menghasilkan keuntungan? Tentu semua usahanya pasti akan sia-sia. Namun, jangan salah kaprah dulu ya, Sahabat Laysander! Dalam jangka panjang, memang penting untuk menghasilkan profit dari bisnis, akan tetapi jangan sampai Anda hanya fokus menggarap profit tanpa memikirkan cash flow, terutama apabila Anda masih berada di tahap awal berbisnis. 

Profit vs Cash flow: Apa Bedanya?

Profit dan cash flow adalah 2 elemen penting dalam menjalankan bisnis. Dilansir dari Investopedia, profit adalah keuntungan yang didapatkan setelah semua pemasukan dikurangi oleh pengeluaran (termasuk pajak, modal, biaya produksi, dan lainnya). Profit dapat digunakan untuk menganalisa performa bisnis jika dibandingkan dengan kompetitor, dan biasanya akan dimuat pada laporan laba rugi perusahaan.

Baca juga: Strategi Jalankan Usaha Digital Printing Saat New Normal

Sedangkan cash flow adalah alur kas yang masuk dan keluar dari operasional bisnis. Beberapa hal yang bisa dihitung sebagai cash flow adalah biaya operasional sehari-hari, gaji karyawan, pajak, modal untuk belanja, serta modal produksi. Cash flow yang positif menandakan aset likuid perusahaan yang bertambah, sedangkan cash flow negatif menandakan aset likuid perusahaan yang berkurang.

Profit dan cash flow sama-sama penting dalam bisnis, dan idealnya bisa diimbangkan untuk memastikan bisnis dapat berjalan dan berkembang. Jika bisnis Anda diibaratkan seperti manusia, maka profit dan cash flow ini bisa dikatakan sebagai oksigen dan makanan. Apakah keduanya dibutuhkan untuk hidup manusia? Sangat dibutuhkan, namun ada sedikit perbedaan dari segi prioritas.

pexels karolina grabowska

Pentingnya Menjaga Cash flow di Awal Bisnis

Baca juga: 4 Tips Mudah Membuat Usaha Digital Printing Lebih Efisien

Untuk menggambarkan pentingnya cash flow, mari kita berandai-andai sejenak ya, Sahabat Laysander.

Bayangkan Anda memiliki bisnis percetakan dengan 5 karyawan. Lalu Anda mendapatkan pesanan untuk mencetak banner hingga ratusan roll yang bernilai ratusan juta. Namun sayangnya, pembeli ini tidak langsung melunasi pembayaran, alias berutang. Utang ini baru akan dibayar dalam bentuk cicilan ketika pesanan sudah selesai.

Jika dihitung secara keseluruhan, mungkin nilai dari pesanan ini akan menghasilkan keuntungan bagi bisnis Anda. Namun sebelum Anda menerima pembayaran, Anda tentu harus memiliki dana yang cukup untuk memenuhi pesanan terlebih dahulu. Dalam hal ini, dana bisa digunakan untuk membeli tinta, bahan, kebutuhan cetak lainnya, dan gaji karyawan. Dengan kata lain, Anda perlu memiliki cadangan uang yang bisa dipakai untuk “menalangi” usaha atas pesanan klien Anda tersebut.

Di sinilah peran cash flow sangat penting. Terdapat 2 skenario yang mungkin terjadi:

  • Apabila Anda tidak memiliki dana cadangan, Anda tidak akan bisa memenuhi pesanan tersebut, dan justru akan “melewatkan” kesempatan untuk mendapatkan profit.
  • Apabila Anda memiliki cash flow positif (misalnya dari pembayaran klien-klien sebelumnya), Anda dapat memenuhi kebutuhan produksi dengan mudah dan tentu akan mendapatkan pembayaran lagi setelah produksi selesai dilakukan.

Baca juga: 4 Cara Meningkatkan Omzet Usaha Digital Printing

Dari skenario sederhana di atas, sudah paham kan sekarang betapa pentingnya menjaga cash flow bisnis, Sahabat Laysander?

Jadi, Mana yang Lebih Penting?

Profit dan cash flow sama-sama penting untuk keberlangsungan bisnis. Namun sebaiknya saat mengejar keuntungan, jangan sampai Anda mengabaikan cash flow begitu saja, apalagi ketika bisnis Anda masih seumur jagung. Jadikan cash flow sebagai prioritas di awal untuk membangun bisnis Anda dalam jangka panjang, dan pastikan semuanya ini didukung dengan strategi marketing dan keuangan bisnis yang baik. Keputusan investasi bisnis Anda juga dapat memengaruhi cashflow. Misalnya, cadangan kas vs cadangan aset non likuid seperti mesin dan piutang.

Jangan lupa bahwa prinsip yang sudah dijelaskan di atas juga berlaku untuk bisnis dalam bidang digital printing. Karena itu, penting sekali untuk menjaga cash flow agar bisa mendukung keberlangsungan bisnis, dan diharapkan ke depannya bisnis Anda dapat menghasilkan profit yang lebih besar. Nah, bagaimana dengan cash flow bisnis Anda selama ini? Apakah sudah baik atau ternyata masih ada yang perlu ditingkatkan lagi?

Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut mengenai bisnis di bidang digital printing, jangan ragu untuk langsung hubungi tim Laysander di nomor (021) 5316-1450 untuk mulai berkonsultasi. GRATIS!

Baca juga: 7 Kunci Tingkatkan Produktivitas Tim Saat Pandemi