Bagaimana Cara Cetak One Way Vision di UV?

Ilustrasi Artikel WP one way vision di uv

Bahan perforated vinyl, atau yang familiar disebut one way vision, tentu bukanlah media yang asing bagi Anda pemilik usaha digital printing. Sesuai namanya, one way vision berarti di satu sisinya bisa melihat sisi yang lain seolah tembus pandang, sementara sisi lain tersebut tidak bisa. Media ini biasanya ditempelkan di kaca, karena berupa sticker yang berlubang-lubang dengan diameter sekitar 1mm. Umumnya, oneway vision akan ditempel di kaca pintu sebuah toko, jadi kita sebagai pemilik toko bisa melihat keluar jika ada pengunjung yang datang. Di sisi satunya, pengunjung hanya bisa melihat gambar yang tercetak di sisi kaca, tanpa bisa melihat bagian dalam toko.

one way vision2

Jika dicetak menggunakan printer biasa, media one way vision bisa jadi makanan sehari-hari ya. Akan tetapi, bagaimana jika dicetak menggunakan printer UV? Jika metode cetaknya tidak tepat, bisa jadi lubang-lubang pada media one way vision tertutup tinta, atau bahkan hasilnya tidak “one way”, karena keduanya sama-sama tembus pandang. Ada beberapa hal nih yang bisa Anda perhatikan agar cetakan media one way vision bisa sesuai yang diharapkan ketika dicetak di mesin UV.

Baca juga: Bagaimana Buat Neon Box dengan Printer UV?

Memahami design & media

Gunakan lebih sedikit tinta dan kurangi daya pada saat proses curing. Biasanya, karena tujuan kita adalah memberikan hasil terbaik pada media yang dicetak, kita akan melakukan proses “ekstra” untuk melengkapi bagian yang berlubang-lubang pada one way vision. Nah, proses “ekstra” tadi justru akan memberikan terlalu banyak tinta daripada yang media one way vision bisa tampung. Ini justru bisa menyebabkan lubang-lubangnya tertutup, dan malah menghilangkan daya rekat dari lem pada sticker itu. Maka dari itu, pengaturan di software RIP haruslah tepat, dan pastikan ada kontras pada cetakan. Karena kontras pada cetakan terjadi jika ada keseimbangan antara cahaya di bagian design, dan cahaya yang terpantul lebih banyak daripada yang menembus melalui lubang-lubang media.

Layer putih

Layer warna putih bertujuan untuk back-up layer bagian design dan me-rendernya agar terlihat pada layer bagian design (si sisi pengunjung yang kita bahas di awal). Tidak ada ketentuan terkait opacity untuk layer ini, yang pasti harus cukup untuk menghalangi layer hitam, alias yang di belakang, agar tidak tampak. Agar lebih akurat, Anda bisa terlebih dahulu melakukan test print untuk menemukan batasan tinta terendah yang bisa diterima, dan biasanya bervariasi di bawah 100%. Setelah itu, bisa dicoba pasang dan disesuaikan dengan kondisi pencahayaan di bagian luar kaca. 

Baca juga: Lampu UV Printer Mana yang Terbaik dan Awet?

Layer hitam

Nah, berbeda dengan layer putih, si layer hitam ini berfungsi untuk menyerap cahaya sekaligus menunjang tampilan design di bagian depan. Dalam mencetak, pastikan Anda tidak menggunakan saturasi penuh, agar lubang-lubangnya tidak tertutup.

Secara umum, pastikan tinta dan daya curing yang digunakan seminimal mungkin, tapi tetap menghasilkan gambar sebaik mungkin. Terlepas dari berbagai solusi di atas, kami tetap sarankan Anda untuk gunakan printer eco solvent saja ya, Sahabat Laysander. Karena, lebih sesuai untuk mencetak one way, biayanya pun jauh lebih terjangkau!

Sumber: https://www.contravision.com/news-and-advice/how-to-print-clear-perforated-window-film/