Bau Tinta Digital Printing, Berbahaya Nggak?

Ilustrasi Artikel WP Bau Tinta

Siapa yang tidak mengetahui tinta digital printing? Tentu mayoritas sahabat Laysander sudah mengenal dekat dan bahkan menggunakannya dalam keseharian usaha digital printing Anda. Sedikit info, tinta sebenarnya sudah ditemukan sejak ribuan tahun lalu. Perkembangan tinta ini dimulai dari kegunaannya untuk menghitamkan gambar atau tulisan timbul di batu sejak 5000 tahun lalu. Teknik pembuatan tinta ini pada awalnya dikembangkan di Tiongkok dengan bahan dasar Jelaga dari asap kayu cemara, lampu minyak dan jelatin dari kulit atau darah binatang yang dibekukan.

Dalam perkembangannya, tinta yang awalnya dibuat dari bahan-bahan alami ini mulai berubah pada abad ke 4 sebelum masehi. Di India, tinta disebut dengan masi yang terbuat dari beberapa komponen kimia yakni karbon hitam hasil pembakaran tulang, aspal, pitch, dan bahan lain. Hingga sebuah catatan sejarah Romawi sekitar 1600 tahun lalu, mengungkap resep pembuatan tinta. Bahan-bahan yang digunakan yakni ‘garam’ besi (asam fero), dicampur dengan tannin dari gallnut dan sebuah penebal. Hasil dari tinta ini merupakan hitam kebiru-biruan saat pertama kali dicelupkan pada kertas, namun lama-lama akan berubah menjadi cokelat gelap.

Baca juga: Cetak Banner Gambarnya Menyusut? Ini Solusinya!

Penggunaan tinta ini terus berkebang dari masa ke masa hingga tinta yang kita kenal di zaman modern ini. Dari pena, spidol, hingga menjadi komponen dasar era digital printing, semua menggunakan tinta sebagai komponen utama.

Seperti yang kita tahu, tinta memiliki manfaat yang cukup esensial dalam kehidupan sehari-hari dan tubuh kita secara langsung sering melakukan kontak dengan tinta. Mulai dari hal simple ketika kita tak sengaja menghirupnya atau ketika kulit kita terkena tumpahan tinta. Pertanyaannya, apakah tinta sebenarnya berbahaya untuk kesehatan terutama paru-paru? Mengingat tinta terbuat dari campuran bahan-bahan kimia.

Jawabannya adalah tidak!

Menurut perkembangannya, hingga saat ini belum ditemukan kasus kematian atau penyakit serius pada operator mesin digital printing yang diakibatkan oleh penggunaan tinta solvent. Seperti yang kita tahu, operator mesin digital printing bisa dikatakan menghabiskan paling banyak waktu berdekatan dengan tinta, dan jika hal ini belum menimbulkan efek yang serius dan buruk bagi tubuh, bisa dipastikan bahwa penggunaan tinta memang tidak berbahaya.

Kebanyakan tinta memang memiliki bau yang menyengat, terlebih dengan tinta solvent yang biasa digunakan dalam digital printing. Tinta ini memiliki bahan-bahan bersifat oil based yang awet digunakan untuk outdoor printing karena hasil cetakan yang lebih awet terhadap air dan sinar UV. Namun, sebenarnya bau menyengat dari tinta solvent tergantung pada design ruangan yang digunakan dalam proses printing.

Nah, meskipun begitu, tetap ada beberapa aspek penting yang harus kita perhatikan. Misalnya, ukuran ruangan, karena besar kecilnya akan mempengaruhi jarak aman antara pengguna dengan mesin yang mengandung tinta tersebut. Selain itu,mengetahui letak-letak ventilasi yang seharusnya juga amat penting, hal ini agar sirkulasi udara di ruangan dapat terus terjaga dan mengurangi bau menyengat yang dikeluarkan si tinta.

Baca juga: Cek 4 Hal Ini Kalau Warna Tidak Keluar Saat Cetak!

Pada dasarnya tidak dapat kita pungkiri bahwa semua bahan kimia tidak baik untuk kesehatan manusia, namun hal tersebut dapat kita imbangi dengan cara hidup sehat seperti menjaga pola makan, kebersihan dan lainnya. Pola hidup sehat amat membantu agar tubuh kita memiliki imun yang kuat sehingga dapat menetralisir racun dengan sendirinya.

Selain itu, ada cara lain untuk mengurangi efek buruk dari bahan kimia yang terpapar pada tubuh kita. Yakni dengan menggunakan tinta yang mengandung bahan-bahan lebih aman bagi tubuh dan sudah mengantongi lolos uji dari standarisasi produk yang terpercaya. Serta, melihat peluang di industri selain cetakan outdoor, karena, biasa bau tinta yang lebih menyengat digunakan oleh printer outdoor. Printer lain seperti eco solvent dan textile, menggunakan tinta yang lebih tidak menyengat.

Tahukah kamu?

Laysander sendiri sudah menjual tinta dengan sertifikasi Oeko Tex. Apa sih itu? Oeko Tex merupakan suatu institusi pengujian yang bertahun-tahun berpengalaman dalam bidang pengujian ekologi manusia, serta sertifikasi tekstil juga aksesorisnya, Oeko Tex memiliki beberapa standar. Salah satu standarisasi Oeko Tex merupakan MADE IN GREEN, berarti bahan-bahan yang digunakan sudah di tes terbebas dari kandungan berbahaya, ramah lingkungan, dan aman digunakan.

Selain itu, Oeko Tex sendiri menggunakan system verifikasi bernama DETOX TO ZERO yang berasal dari kampanye yang dilakukan Greenpeace pada 2011. Kampanye ini pada dasarnya bertujuan untuk meninggalkan semua bahan-bahan kimia berbahaya dari produksi tekstil. Udah dipastikan, Oeko Tex memastikan produk yang memiliki kualitas control tinggi atas penggunaan bahan-bahan berbahaya.

Baca juga: Cara Atasi “Ngecap” Roda Pada Cetakan Anda

Nah, sekarang sahabat Laysander sudah tahukan bahwa sebenarnya penggunaan tinta itu memang tidaklah berbahaya, namun kita juga harus tetap memperhatikan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah akibat jangka panjang dari terpaparnya diri kita dari bahan kimia secara berkelanjutan, juga mengetahui produk-produk mana yang memang dapat dipastikan keamanannya.

Kalau Sahabat Laysander mau tahu lebih lanjut tentang berbagai tinta yang dijual oleh Laysander, yuk kontak kami sekarang

Penulis: OW/ Editor: IG